Senin, 19 Desember 2016

Kondisi Pesawat Hercules AU Yang Jatuh di Papua dan Tewaskan 12 Orang

Sejumlah bagian puing pesawat dan rerumputan di sekitar jatuhnya pesawat tampak terbakar diduga akibat pesawat meledak saat terjatuh
Ekor Pesawat Hercules C130HA-1334
Hancur Berantakan dan hanya menyisakan bagian ekor kondisi itulah yang tampak saat pesawat Hercules C130 HA-1334 ditemukan di gunung Lisua Distrik Minimo Kabupaten Jayawijaya Minggu pagi.

Sejumlah bagian puing pesawat dan rerumputan di sekitar jatuhnya pesawat tampak terbakar diduga akibat pesawat meledak saat terjatuh. 30 personil Kodim 1702 Jayawijaya dibantu warga setempat bahu membahu mengevakuasi para prajurit TNI AU yang tewas tidak hanya sulitnya medan yang menjadi kendala proses evakuasi bubuk semen muatan pesawat yang beterbangan tertiup angin kencang juga sempat menyulitkan evakuasi.

Kendati demikian berkat kesigapan dan kerja sama aparat dan masyarakat setempat evakuasi ke 13 korban terbilang cepat hanya dalam waktu 2 jam seluruh korban sudah dapat terkumpul meski bagian tubuhnya banyak yang tidak utuh.

Pesawat Herkules C130 H dengan nomor penerbangan A-1334 adalah hibah dari Royal Australian Air Force RAAF, pesawat ini diterima Skadron Udara 32 Wing 2 Lanud Abdul Rachman Saleh pada 1 Maret 2016 lalu atau praktis baru 9 bulan beroperasi di Lanud Abdul Rachman Saleh.

RAAF sendiri memensiunkan 12 pesawat Herculesnya pada November 2012 termasuk A1334, 5 pesawat ditawarkan ke TNI AU dengan skema penjualan yang di diskon. Pesawat Hercules ini selanjutnya digunakan TNI AU untuk kepentingan operasi militer dan juga berbagai operasi kemanusiaan di berbagai wilayah Indonesia bahkan Internasional.

Sayang, salah satu unitnya yang menyisakan 64 jam terbang selepas terbang dari Timika mengalami naas saat akan menjalani misi latihan rutin navigasi dengan 13 orang penumpang dan muatan semen seberat 12 ton, diduga akibat cuaca buruk sehingga mengalami jarak pandang.

Sebelum mendarat di Wamena pesawat sempat melakukan kontak terakhir dengan Tower 6 menit setelahnya Tower sempat melihat secara manual saat pesawat akan mendarat sebelum akhirnya hilang kontak satu menit kemudian.

Pesawat baru ditemukan pukul 08.40 Waktu Indonesia Timur jatuh di gunung Lisua, Pasca kejadian ini seluruh operasional pesawat Hercules C130 HA yang dimiliki Skadron Udara 32 Lanud Abdul Rachman Saleh yang berjumlah 4 unit dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar